Friday, March 6, 2009

Main Hand Phone tersambar petir di dalam rumah

Petir Masuk Rumah, 1 Tewas, 3 Luka
Selasa, 03 Maret 2009


BATAM (BP) - Hujan deras disertai petir yang mengguyur Kota Batam, Ahad (1/3) lalu, menelan korban jiwa. Empat orang yang masih terbilang satu keluarga tersambar petir ketika berkumpul di rumah daerah Taman Raya, Batam Centre, sekitar pukul 17.00 WIB. Seorang diantaranya, tewas akibat sambaran petir yang menghanguskan kepala bagian belakangnya.

Keluarga ini adalah Muhammad Ikhsan, 63, menantunya, Agus Triono, 26 dan dua cucunya, Riki, 8, dan Dimas, 4. Muhamamad Ikhsan menderita luka bakar pada tangan dan badan sebelah kanan, Riki menderita luka bakar di perut, dan Dimas juga terluka pada bagian perut. Sementara Agus Triono menderita luka bakar pada kepala yang diduga menyebabkan ia tewas di tempat.


Kemarin, Agus Triono, warga Taman Cipta Asri Blok I No.66, Tembesi, Sagulung, dimakamkan di Seitemiang. Agus meninggalkan dua orang anak, Eka, 2, dan Ramdani yang baru berusia lima bulan. Tewasnya Agus, membuat istrinya, Siti Aminah, 24, tak kuasa menahan kesedihan. Berkali-kali ia tak sadarkan diri. Saat suaminya dimakamkan, Siti Aminah, kembali tak sadarkan diri.


Peristiwa ini terjadi di rumah mertua Agus di Taman Raya, Batam Centre. Ketika itu, Agus bersama istri dan anak-anaknya datang berkumpul dengan saudara lainnya di rumah itu. Saat turun hujan deras disertai sambaran petir, mereka berkumpul di dalam rumah dua kamar itu. ”Almarhum sedang main-mainkan ponsel. Istrinya sudah memperingatkan tapi tidak peduli,” ujar Yani, 24, ipar Agus di Taman Cipta Asri, kemarin.

Tiba-tiba, lanjut Yani bercerita, sambaran petir muncul dan masuk ke dalam rumah. Petir pertama itu langsung menyambar kepala Agus yang sedang baring-baring. Kepala Agus terbakar. Sontak, kejadian itu kemudian membuat seisi rumah panik dan ketakutan.


”Dia (Agus) langsung tak sadarkan diri waktu itu. Tubuhnya kaku dan perlahan-lahan denyut nadinya hilang,” kata Yani lagi.


Setelah itu, sambaran petir muncul lagi dua kali. Kali ini sambaran petir menimbulkan api. Penghuni rumah pun semakin panik dan bersembunyi. Hidayah, mertua Agus sembunyi di bawah meja. Dua anak, Yani, Riki dan Dimas berlarian tak tentu arah di dalam rumah. Dua anak itu pun tak luput dari sambaran petir. Kakeknya, Muhammad Ikhsan juga tersambar petir.


”Riki sempat tak sadarkan diri. Untung tidak lewat,” ungkap Yani


Menurut Hidayah, sambaran petir yang memunculkan api sempat berputar-putar tiga kali dalam rumah. ”Apinya seperti lampu menyala. Mengerikan,” kata Hidayah sembari menggendong cucunya.
Setelah sambaran petir sudah reda, Yani sibuk menenangkan dan mengobati anaknya yang syok dan trauma. Sementara Siti Aminah mengurusi suaminya yang meninggal. Jenazah Agus kemudian dibawa pulang ke rumahnya di Taman Cipta Asri.


Selain keluarga ini, satu orang tetangga mereka juga tersambar petir. Korbannya adalah seorang anak berusia dua tahun. Korban bernama Krisna itu juga sempat tak sadarkan diri. Di luar rumah, pohon pisang juga hangus terbakar akibat sambaran petir itu. (uma)

No comments:

Post a Comment

Popular Posts